Kenapa? Aneh!

Kenapa ? ini belum waktu tamu bulanan datang, penyakit sensitifnya jangan terlalu sering kambuh, tidak baik, harusnya bisa sadar diri.
Heran ? apa yang di herankan, sudah biasa heran, tersenyum kecil saja biar herannya bisa hilang.
Apalagi ? bertanya mengenai kodrat ? kodrat perempuan... hm. .... "sebagian text tidak dapat ditampilkan", baca kembali saja pertanyaan pertama dan kedua, setalah itu bersabarlah.

Diam pangkal berkah, ah kata siapa? Rasa ingin tahunya dikurangi biar tidak usah terlalu banyak bicara, tidak banyak bicara tidak akan menimbulkan perdebatan, karena semakin banyak bicara bisa jadi malah semakin serba salah, anggap saja anggapan itu benar lalu ikuti arusnya.

Pembelaan? Eluhan? mulailah untuk tidak sering melakukan dua hal tersebut. Jika terdesak usahakan melampiaskannya hanya didalam hati, agar disekitar tidak merasa terganggu.
Mulutmu Harimaumu? iya bisa jadi. Tidak mau mendapat predikat itu, cara satu-satunya cuma diam dan jangan banyak bicara. Apa yang kurang enak didengar, biarkan pikiran yang bekerja menyelesaikannya sendiri, karena pikiran sudah sangat terlatih melakukan hal tersebut. Sementara pikiran bekerja, biarkan mulut istirahat.

Linglung? pusing? bersabar. Melakukan sesuatu harus lebih teliti, bicara sesuatu juga harus lebih dicerna sebelum mengatakan, karena setiap orang belum tentu bisa jadi orang yang pengertian. Jangan sampai malah berujung jadi serba salah lagi.
Aneh? hal yang aneh endapkan dalam perasaan saja, karena "perasaan" selalu bisa di ajak kerjasama dalam hal memaklumi keadaan. "perasaan" tidak lelah jadi yang pengertian dan "perasaan" akan berusaha untuk selalu menerima keadaan apa adanya walaupun sedikit susah.

Hampir hilang, tapi apa yang hilang? hm! bahas tentang hilang, malah tidak tau apa yang hilang, untung tidak lupa. Mungkin ada sedikit kesalahan, sedikit kurang fokus karena sudah larut dan ngantuk.


Rindu dan Coklat

Rindunya.. rindu posting. 
Malam beberapa hari ini tidak sedingin malam lalu.

Lantunan musik jadul melow memang paling pas didengar pada saat jam seperti ini, dalam keadaan letih karena seharian sudah terlalu banyak gerak sedari terbitnya matahari hingga terbenam kembali.

Begitu menikmati musiknya sampai lupa. Lupa mau mengetik apa lagi disini, sebab sudah lama.... jadi lupa, berdurasi diam hanya sekitar lima belas menit lalu lupa, padahal kalo mau ditebak yang mau diketik itu hal indah tapi tetap masih lupa. Okelah, belajar bersyukur, belajar menerima apa adanya dan anggap ini nikmat dari yang maha kuasa.

Belajar bersyukur dan biarkan eluhannya tetap betah berada didalam hati, lalu biarkan otak bekerja sendiri sesuai sebagaimana mustinya.

Simpan eluhannya baik-baik kemudian alihkan dengan cerita coklat yang dikasi seorang sahabat sekitar beberapa minggu lalu, pikirnya coklat itu bisa enak seterusnya ternyata tidak sesuai harapan yang di inginkan. Enaknya hanya di awal gigitan, setelah gigitan ketiga dan seterusnya mulai tidak niat lagi untuk lanjut makan alhasil coklatnya masih tersisa banyak.

Jangan sampai bosan, karena ini adalah postingan kedua secara berturut-turut yang isinya selalu ada tentang rindu dan coklat, bisa jadi pembahasan selanjutnya masih ada tentang kedua hal tersebut.

Nampaknya terserang penyakit "agak sedikit sensitif", tidak ingat sejak kapan kambuh, gejala penyakitnya juga baru disadari sekarang. semoga lekas normal kembali.

 
My Story & Many Things Blog Design by Ipietoon